Di kota itu ia mencari bantuan dari sebuah keluarga yang ia tidak pernah tahu--seorang pastor dan istrinya yang bersedia memberi ruang kepada remaja ketakutan atas tindakan keluarga karena ia beralih memeluk Kristen...
Gadis tersebut tampil di depan ruang sidang yang penuh sesak oleh pengunjung dan pengacara, pada Senin, ketika hakim Pengadilan Menengah Wilayah Orange, memerintahkan ia dibawah pengawasan darurat Departemen Anak-anak dan Keluarga.
Tak pelak, putusan hakim menjadi tambahan rangkaian keputusan hukum dalam kasus rumit tersebut. Terlepas dari pilihan agama si gadis, pengadilan harus menyelesaikan isu yurisdiksi terkait layanan terhadap anak-anak dan sidang pengadilan. Tambahan fakta, Fathima adalah asli Sri Lanka, bukan warga negara Amerika Serikat.
Pertikaian dengan keluarganya dimulai beberapa minggu lalu, ketika si gadis kabur dari rumahnya di Columbus, Ohio. Ia menumpang kendaraan hingga ke sebuah stasiun Greyhound dan naik bis ke Orlando.
Begitu tiba di sini, ia meminjam sebuah ponsel untuk menelpon Beverly Lorenz, yang tinggal bersama suaminya, Blake Lorenz, seorang pastor di Gereja Global Revolution di Orlando. Rupanya keluarga Lorenz bertemu Fathima lewat grup persekutuan doa di Facebook.
Meski gadis tersebut asing, Beverly Lorenz menyatakan ia akan menerima Fathima di rumahnya. Remaja pelarian itu pun berututr pada keluarga Lorenz bahwa ia takut keluarganya akan melukainya, membunuhnya atau mengirim ia balik ke Sri Lanka,
"Kami akan melakukan apa pun yang kami dapat demi melindunginya," ujar Blake Lorenz, yang berkata ia diberitahu bahwa hidupnya mungkin akan terancam.
Sementara, orang tua si gadis melapor ke pihak penegak hukum di Ohio bahwa anak mereka hilang. Mereka memasang brosur berikut foto si gadis dengan pertanyaan adakah yang tahu keberadaannya.
Sementara di Orlando, Beverly Lorenz berkata, keluarga si gadis menelepon saluran hotline kekerasan dan aniaya, menjadikan Polisi Orlando mengunjungi rumah mereka. Seorang petugas menjemput Fathima untuk dibawa ke perlindungan negara.
Suami-istri Lorenz muncul di sidang dengan Fathima pada Seni (31/8) lalu, begitu pula ayah kandung Fathima dari Ohio. Ketika gadis kecil tersebut masuk ke ruang sidang, ia tiba-tiba mengeratkan pegangan pada Beverly Lorenz yang menggandengnya.
Si gadis lalu bergabung dengan Blake Lorenz di sebuah meja dengan beberapa pengacara. Blake mencoba membuat Fathima nyaman selama sesi dengar pendapat dengan melingkarkan lengan ke pundaknya.
Rosa Gonzalez, seorang pengacara dari Alliance Defense Fund (DCF), berkata pada Hakim Orange Circuit, Judge Gail A. Adams, bahwa remaja itu takut atas hidupnya. Kemunculan sang ayah membuat remaja itu "panik dan ketakutan," ujar Gonzales. Ayah Fathima sendiri hanya berbicara sedikit selama sidang.
Saat dihubungi oleh oleh wartawan seperti yang dilaporkan Orlando Sentinel, ibu si gadis juga tak bicara banyak, "Ya tentu, anak kami akan selamat dan hakim akan mengirim ia pulang kembali,". Dan ayahnya pun tak akan melukai anak gadisnya jika ia ingin menjadi seorang Kristiani, demikian lanjut Ibu Fathima. Ia mengalihkan telepon ke suaminya untuk pertanyaan lain. Ayah Fathima juga tidak menjawab panggilan di ponsel setelah sidang.
Gonzales mengatakan organisasinya, yang mengirim pengacara pro bono untuk bekerja dalam kasus yang melibatkan isu Kristen vs Muslim, itu prihatin dengan kemungkinan si gadis akan dikembalikan ke keluarganya. "Kami tidak menganggap enteng ancaman itu," ujarnya.
Sementara, Imam Masyarakat Islam dari Florida Tengah mengatakan, keyakinan dalam Islam tidak menyeru seorang ayah untuk melukai anak kandungnya sendiri bahkan meski beralih ke agama lain. "Itu bukan islam bila ayah melukai darah dagingnya sendiri atau manusia lain karena didorong kemarahan," ujarnya.
"Posisi kami adalah untuk mengupayakan segala cara membawa kedamaian dan harmoni kembali ke keluarga itu," ujar Hamidullah. "Marah dan mengancam hidup seseorang bukanlah salah satu metode yang benar,"
Jurubicara DFC (Kejaksaan Florida Tengah) mengatakan tengah bekerja sama dengan pemerintah Orlando untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan si gadis. Setelah sidang Senin lalu, Blake Lorenz menyatakan lega Fathima tidak dikembalikan ke keluarganya di Ohio segera, namun ia mengaku masih cemas akan kelanjutan kasus itu.
No comments:
Post a Comment