Pada Oktober 2008 lalu, Motorola telah memecat 3.000 karyawan. Bila dihitung sejak 12 Desember 2007, total pekerja yang sudah dan akan meninggalkan perusahaan berjumlah 12 ribu orang. Selain pengurangan karyawan, upaya lainnya adalah membekukan rencana pensiun dan mengurangi gaji pemimpin top perusahaan.
Tindakan PHK di unit bisnis peralatan telepon seluler ini merupakan upaya terbaru Motorola guna menekan biaya agar tetap bisa mempertahankan bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Dengan langkah itu, Motorola mampu menghemat biaya perusahaan secara keseluruhan hingga US$ 1,5 miliar.
"Tindakan yang kami ambil ini akan memberi kesempatan bagi kami mengurangi biaya struktural dan memungkinkan kami meningkatkan performansi finansial pada 2009," kata wakil pemimpin eksekutif Motorola, Sanjay Jha.
Perusahaan yang berbasis di Illinois, Amerika Serikat (AS) ini, kemarin juga memperkirakan penerimaan kuartal keempat akan berada di kisaran US$ 7 - 7,2 miliar, mengacu pada rendahnya permintaan konsumen.
Oktober lalu, perusahaan yang berdiri sejak 1928 ini akan memecat 3.000 karyawan hingga April nanti. Motorola juga akan fokus pada tiga sistem software saja, yaitu Windows Mobile dari Microsoft Corp.; P2K milik Motorola yang digunakan untuk produk telepon selular Razr; dan sistem operasi gratis dari Google Inc.
Analis dari Charter Equity Research, Edward Snyder berpendapat Motorola sebenarnya telah jatuh sejak 2006 silam ketika menjadi produsen handset nomor dua, setingkat di bawah Nokia Corp. Saat ini, Motorola sedang bersaing dengan Sony Ericsson untuk memperebutkan posisi kelima.
Dampak krisis global kian terasa... Sumber:tvone.co.id
No comments:
Post a Comment